AMBAR SUKARINI
153090095
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
TV DIGITAL VS TV ANALOG
Merupakan
sebuah perkembangan teknologi di bidang elektronik. TV Digital memiliki
kualitas gambar yang bagus dan spectrum komunikasi lebih hemat. TV Digital atau
DTV ini digunakan untuk menangkap siaran TV Digital, perkembangan dari sistem
siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital
berbentuk bit data seperti
komputer.
Perbedaan
yang mencolok antara TV Digital dengan TV Analog terlihat pada penerimaan
gambar, kualitas gambar, dan juga berbagai macam data yang bisa dikirim. Memang
TV Digital mempunyai kelebihan dibanding dengan TV analog.
Sinyal yang dikirim melalui TV Digital pun tidak akan mengalami gangguan seperti TV Analog. Pada TV Digital, walaupun sinyal jauh tetapi masih bisa menerima gambar dan tidak berpengaruh pada kualitas yang dihasilkan, dengan kata lain gambar tetap bagus. Berbeda dengan TV Analog yang sangat bergantung dengan sinyal. Jika sinyal lemah dan jauh, maka akan berpengaruh pada kualitas gambar yang dihasilkan.
Kelebihan
lainnya adalah terletak pada pengiriman data. TV Digital dapat mengirim data 2x
atau lebih dibanding dengan TV analog. Sebagai contoh, jika suatu data dikirim
secara bersamaan melalui TV Digital dan TV Analog, maka dalam prosesnya data
yang dikirim melalui TV Digital akan diubah ke dalam format berstandar DVD yang
hasilnya dapat dinikmati jauh lebih bagus dari data yang diterima oleh TV
Analog.
Dalam
kehidupan sehari-hari kita dirumah, seringkah kita memutar-mutar antenna yang
ada diatas TV kita hanya untuk mendapatkan gambar yang bagus? Sepertinya hal
tersebut tidak perlu kita lakukan kembali jika sudah mendapatkan siaran TV
Digital. Seperti yang sudah dipaparkan bahwa kelebihan TV Digital tidak
terpengaruh oleh jarak antara menara dengan lokasi selama mendapatkan sinyal
(walaupun lemah), tetap akan menghasilkan gambar yang sempurna.
TV
Digital juga mempunyai kelebihan yang tidak bisa didapat di TV analog, yaitu
dengan satu stasiun TV Digital dapat menampilkan berbagai macam pilihan program
untuk ditonton, tidak seperti sekarang yang harus berpindah channel stasiun TV
jika kita menginginkan program lain dari yang kita tonton. Dengan TV Digital
kita bisa mendapatkan berbagai macam informasi layaknya internet. Berinteraksi
bahkan bermain game, bisa dilakukan melalui TV Digital.
TV
Analog sudah mulai dipandang sebelah mata dengan adanya TV Digital di era
modern ini. Perkembangan teknologi memang sudah sedemikian sempurna di belahan
dunia manapun. Dalam pemakaian TV Digital pun, Indonesia di nilai masih
ketinggalan jauh dengan Negara-negara lain. Setiap Negara mempunyai pilihan
masing-masing dan hak masing-masing pula unruk memasuki era digital. Indonesia
sudah mencanangkan tahap penyelenggaraan TV Digital di tiap-tiap daerah. Dengan
tujuan yang paling penting adalah tahun 2018 analog TV switch off dan beralih total menjadi digital TV.
DAMPAK YANG DITIMBULKAN OLEH SIARAN
TV DIGITAL DI INDONESIA
TV
Digital sudah merambah belahan dunia manapun. Siaran TV yang tidak biasa
sekarang menjadi luar biasa dan istimewa. Dalam perkembangan teknologi dapat
dilihat masyarakat di Indonesia tidak lihai dalam bereksperimen. Ditambah
pemerintah yang tidak cekatan dalam memproses segala rancangan yang sudah tersusun
rapi terkait dengan pengalihan siaran TV analog ke Digital TV.
Seperti
dapat kita lihat dan saksikan di kehidupan sehari-hari, dampak dari menonton TV
itu adalah banyak sekali. Negatif dan Positif selalu ada. Dampak negative yang
sering terjadi pada anak-anak saat menonton TV adalah perilaku agresif,
menurunnya prestasi di sekolah, gangguan pola makan, sampai pada penyalahgunaan
zat yang berakibat pada aktivitas seksual. Jika TV Digital sudah diterapkan,
bukan tidak mungkin akan semakin banyak pilihan program yang dapat ditonton,
secara bersamaan, dan tidak menutup kemungkinan akan sangat banyak mengakses
program acara Luar Negeri.
Dampak
positif yang dihasilkan pun ada. Tidak dapat dipungkiri juga bahwa kehadiran
teknologi yang dikemas sedemikian rupa dalam bentuk tayangan di televise akan
sangat membantu menambah wawasan dan pengetahuan serta informasi yang sangat
membantu dalam satu tampilan program acara televise yang mempunyai nilai dan
kualitas positif.
PROSPEK
MASA DEPAN PENYIARAN TV DI INDONESIA TERKAIT DENGAN ADANYA DIGITALISASI SISTEM
SIARAN TV
Siaran
Digital itu ada 4 jenis, yaitu :
- DVB T – Digital Video
Broadcasting Terrestrial atau siaran digital yang disiarkan dari tower di
daratan dengan daya siar beberapa km dari tower, akan mulai diberlakukan
di Indonesia
- DVB S – Digital Video
Broadcasting Satellite atau siaran digital yang disiarkan dari satelit
dengan daya siar seluruh belahan bumi, sudah dipakai di Indonesia
khususnya penduduk di luar pulau jawa untuk menangkap siaran tv menggunakan
parabola atau pelanggan Telkomvision, Yes TV, Aora TV, Indovision, Orange
TV, YesTV, Okevision dan Top TV
- DVB H – Digital Video
Broadcasting Handled atau siaran digital yang dipancarkan dari tower untuk
diterima pada alat handled seperti HP yang dilengkapi TV digital, PC, dsb
- DVB C – Digital Video
Broadcasting Cable atau siaran digital yang didistribusikan lewat kabel,
jenis ini sudah dipakai di Indonesia khususnya oleh Firstmedia Home Cable.
Dengan akan diberlakukannya siaran digital nomor 1 dari
uraian diatas, yaitu DVB T – Digital Video Broadcasting Terrestrial di
Indonesia, maka akan sangat banyak kendala yang muncul.
Kota-kota besar sedang heboh-hebohnya dalam upaya untuk
menggunakan siaran digital TV yang begitu banyak kelebihannya sehingga
Indonesia pun menjadi Negara yang ketinggalan karena belum sepenuhnya
menggunakan siaran Digital TV.
Dalam hal ini, dengan siaran TV digital yang dipancarkan
dari dari tower pemancar memiliki kelemahan yaitu daya jangkau yang terbatas dan
sinyal hilang jika terhalang gunung. Itu berarti hanya orang-orang yang ada di
kota besar yang bisa menikmati siaran Digital TV. Itulah sebabnya bagaimana
orang-orang di pelosok mengatasinya dengan menggunakan parabola agar
mendapatkan hasil gambar yang bagus dan menangkap siaran DVB S sejak 17 tahun
yang lalu.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa TV Digital – DVB T hanya
cocok digunakan untuk orang-orang yang ada di kota besar. Dan orang-orang di
pelosok akan tetap menggunakan DVB S (satelit) agar tidak memerlukan perubahan
macam-macam.
Menurut pendapat saya, Indonesia ke
depan akan susah dalam mengikuti era digital ini. Sesuai dengan pengamatan
juga, Indonesia masih lemah akan teknologi. Semua terlihat dikuasai oleh
orang-orang besar yang terkadang tidak ada campurtangan sepenuhnya dalam
membantu. Adapun bantuan yang maksimal, maka tidak jarang akan berujung ke
materi juga. Melihat kondisi geografis Indonesia yang mempunyai banyak
gunung, bukan tidak mungkin menjadi kendala yang sangat susah untuk diatasi
karena adalah rupa alam.
Dilihat dari sejarah perkembangan TV
di Indonesia pun sudah bisa dilihat, memang terbilang lambat namun pasti.
Tetapi dalam hal mengikuti sesuatu yang nantinya berdampak tidak nyaman
terhadap keseharian masyrakat, sepertinya tidak akan terlaksana maksimal juga.
Ke depan, penggunaan Digital TV akan banyak sekali mengalami
kendala. Uji coba yang dilakukan di Jakarta pun dapat menjadi wacana bagi
pemerintah juga. Dimana sudah memakai segala peralatan Digital TV, tetapi
ditengah jalan macet dan semua merasa tidak nyaman dan berbalik ke siaran TV
analog kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar